twitter

Selamat Hari Ibu

Hari ini tepat tepat dimana sesosok pejuang dirayakan, diagungkan, didoakan dan dikenang jasa-jasanya, ibu. Artikel ini ditulis hampir memasuki tanggal 23 desember, dimana tanggal tersebut merupakan satu hari setalah hari ibu dirayakan. Sengaja saya tulis agak telat, agar sosoknya akan selalu dikenang walau sudah lewat hari ini. Bukan hanya hari ini untuk diingat.

Kira-kira, sudah 2 tahun lamanya sudah tidak pulang ke kampug halaman. Sudah dua tahun pula tidak bertatap muka secara langsung dengan sanak keluarga disana. Ayah, ibu, adik, paman, nenek dan keluarga lainnya. Kangen? Tentu. Selama ini hanya bisa berkomunikasi via telepon. Akhir-akhir ini juga jarang berbicara dengan ibu (seringnya dengan ayah), buka karena tidak rindu atau tidak ingin. Hanya saja tidak ingin melihat beliau menangis ketika mendengar suara saya. Inginnya mengajarkan internet, agar layanan video call dan beberapa layanan lainnya bisa dimanfaatkan. Sayangnya, internet belum bisa menjamah desa kecil nan damai itu. Sebagai anak lelaki kudu tegar akan hal itu. Tapi walau setegar apapun, kalau disinggung masalah orang tua, khususnya ibu, hati ini bakal tersentuh tiada tara. :)

Nah, melalui tulisan ini. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu yang telah mengandung saya, melahirkan saya, merawat saya, membesarkan saya, mendidik saya sampai saya bisa mengenal dunia ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ayah yang selama ini telah menjaga ibu saya dengan baik. Tidak terkecuali terima kasih kepada nenek saya, tanpa dia ibu dan ayah saya tidak bakal ada, termasuk saya. Sayang, ibu tidak mengenal teknologi internet, dan dipastikan tidak dapat membaca ungkapan dari anaknya ini. Tanpa membaca tulisan pun, beliau pasti paham betapa sayangnya anaknya kepada orangtuanya. Walau hanya sekadar ucapan terima kasih, tapi makna dari ungkapan itu lebih dari terima kasih.
Selamat hari ibu, :)

0 komentar:

Posting Komentar